Treusch de Villa: Coklat Vs. Kolesterol

Mungkin diatas adalah bayangan anda jika anda memakan coklat.

“saya pasti akan gendut”

“kolesterol saya pasti akan menigkat”

Namun tahukah anda bahwa coklat dapat menurunkan tingkat kolesterol?

Mari kita buktikan?

Menurut peneliti dari University of California di Davis, Coklat mengandung sejenis bahan kimia yang bisa membantu menurunkan resiko terkena serangan jantung.

Andrew Waterhorse, seorang ahli kimia wine dan teman-temanya telah melakukan penelitian yang sangat lama tentang kemungkinan adanya manfaat kesehatan dari senyawa yang bernama Phenolics. Senyawa tersebut sangat melimpah pada red wine dan dipercaya dapat menghindari terbentuknya plak di pembulu darah yang disebabkan oleh lemak jahat.

Walaupun kolesterol dianggap buruk, tapi kolesterol juga membantu kita dalam membentuk dinding sel yang rusak serta membentuk hormon dalam tubuh.

Tapi sebelum kolesterol dapat diangkut di dalam aliran darah, kolesterol harus di gabungkan dengan lemak dan protein menjadi partikel yang disebut Lipoproteins.Low-Destiny Lipoproteins atau LDL dikenal sebagai lemak jahat dan penyumbat aliran darah. Sedangkan High-Destiny Lipoproteins atau HDL yang juga dikenal sebagai Lemak Baik dipercaya bisa mengikat kelebihan kolesterol sehingga dapat di ekskresi oleh hati.

Phenolics yang terdapat pada berbagai jenis makanan dapat mencegah oksigen menyatu dengan LDL sehingga tidak terjadi proses oksidasi. Hal ini mengurangi kemampuan LDL merusak pembuluh darah dan mencegah terjadinya plak di pembuluh darah.

Waterhorse dan teman-temanya menemukan bahwa senyawa Phenolics sangat banyak terdapat di dalam coklat. Peneliti memperkirakan bahwa kandungan dalam 100 gram coklat terdapat 205 miligram Phenolics, yang setara dengan segelas red wine.

“Kami sangat menyarankan orang-orang mulai mengonsumsi coklat untuk mengurangi penyakit jantung koroner, karena di dalam coklat banyak sekali antioxidan yang dapat diserap tubuh” -Waterhorse